Makalah Penerapan Sifat Koligatif dalam kehidupan sehari hari
MAKALAH
KIMIA
CONTOH
PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Disusun
Oleh :
REGINA
FRANSISKA
................................
Kelas
XII MIPA 4
Guru
Pembimbing :
Hendri
Kusmadi S,Pd
SMA
N 3 SOLOK SELATAN
Tp
2019/2020
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya
ucapkan atas kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan segala rahmat dan
karunia-NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah kimia
yang berjudul “Kegunaan Sifat Koligatif dalam
Kehidupan Sehari-hari”, dalam
usaha untuk memenuhi tugas dari mata pelajaran Kimia di SMA N 3 Solok Selatan.
Saya ucapakan terima
kasih kepada guru kimia kelas XII MIPA 2, dan pihak- pihak yang telah
memberikan bimbingan dan bantuan, sehingga tugas pembuatan makalah kimia ini
dapat saya selesaikan.
Sebagai manusia yang
tidak luput dari kesalahan saya mengucapkan maaf apabila terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Harapan saya, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pihak lain, khususnya bagi saya
pribadi.
Lubuk gadang, 09 September 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................. 1
C. Tujuan..................................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Contoh
Penerapan Penurunan Tekanan Uap dalam Kehidupan Sehari-hari.......... 3
B. Contoh
Penerapan Kenaikkan Titik Didih dalam Kehidupan Sehari-hari.............. 4
C. Contoh
Penerapan Penurunan Titik Beku dalam Kehidupan Sehari-hari................ 5
D. Contoh
Penerapan Tekanan Osmosis dalam Kehidupan Sehari-hari....................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................. 10
B. Kritik
dan Saran...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu
kimia juga semakin dekat dengan manusia, karena mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan
bakar, obat-obatan, bahan konstruksi bangunan, bahan industri elektronik dan
bahan industri produk kebersihan hingga makanan sekalipun juga berhubungan
dengan kimia. Oleh karena itu tidak heran jika ilmu kimia telah berkembang
dengan sangat pesat dan mengambil andil yang sangat besar pada kehidupan
manusia. Seperti sifat koligatif larutan yang akan kita bahas kali ini ternyata
juga memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Sifat koligatif larutan sendiri adalah
sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi
partikel zat terlarutnya. Berdasarkan jenis larutannya sifat ini terbagi
menjadi dua yaitu sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat koligatif larutan
elektrolit. Sifat koligatif larutan nonelektrolit terdiri atas 4 macam yaitu
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan
osmosis. Begitupun dengan sifat koligatif larutan elektrolit juga terbagi
menjadi 4, yang menjadi pembeda hanyalah penambahan faktor Van’t Hoff sebagai
tambahan pengali pada larutan yang bersifat elektrolit ini. Masing-masing dari
sifat ini memiliki peranan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan terkadang tidak
disadari keberadaannya.
Oleh karena itu perlu dilakukan
pembuatan makalah ini guna memberikan informasi dan pengetahuan bagi siswa
mengenai contoh penerapan dari masing-masing bagian dari sifat koligatif
larutan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga diharapkan siswa lebih kreatif
dan inofatif dalam mengembangkan kemampuan di bidang ilmu kimia yang tidak bisa
lepas dengan kehidupan manusia pada saat ini.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa kegunaan penurunan tekanan uap dalam
kehidupan sehari-hari ?
2.
Apa kegunaan kenaikkan titik didih dalam
kehidupan sehari-hari ?
3.
Apa kegunaan penurunan titik beku dalam
kehidupan sehari-hari ?
4.
Apa kegunaan tekanan osmosis dalam
kehidupan sehari-hari ?
C. Tujuan
1.
Untuk menjelaskan kegunaan penurunan
tekanan uap dalam kehidupan sehari-hari
2.
Untuk menjelaskan kegunaan kenaikkan
titik didih dalam kehidupan sehari-hari
3.
Untuk menjelaskan kegunaan penurunan
titik beku dalam kehidupan sehari-hari
4.
Untuk menjelaskan kegunaan tekanan
osmosis dalam kehidupan sehari-hari
D. Manfaat
1.
Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan
yang memberikan pengetahuan seputar kegunaan sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari
2.
Dapat dijadikan sebagai pedoman bagi
pihak-pihak tertentu, untuk meningkatkan SDM melalui bahan-bahan kimia
3.
Dapat dijadikan sebagai referensi untuk meningkatkan
rasa ingin tahu tentang peluang usaha yang berkaitan dengan penerapan sifat
koligatif dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A.
1.
Mendapatkan benzena murni
Tahukah kamu bahan bakar untuk pesawat terbang? Bahan bakar
untuk pesawat terbang bernama avgas (aviation gasoline)
atau yang lebih dikenal dengan nama bensol. Nama lain dari bensol adalah
benzena. Benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi. Benzena biasanya
tercampur dengan toluena yang membentuk larutan benzena-toluena. Bagaimana
mendapatkan benzena murni apabila larutan yang terdiri atas benzena dan toluena
yang memiliki fraksi mol yang sama? Untuk mendapatkan benzena murni menggunakan
pemisahan campuran dengan distilasi bertingkat, dengan mengguakan prinsip
berbedaan tekanan uap antara zat pelarut dengan zat terlarut
2.
Kolam apung sebagai tempat rekreasi
Kolam apung Atlantis Water Adventure yang berada di
Taman Impian jaya Ancol Jakarta merupakan contoh terjadinya penurunan tekanan
uap pelarut. Air yang berada di kolam apung ini memiliki kadar garam yang
sangat tinggi, bahkan 10 kali lipat tingginya dibandingkan kadar garam
rata-rata dilautan. Air atau pelarut yang ada dikolam apung ini sulit menguap
karena tekanan uap pelarut menurun disebabkan karena konsentrasi kadar garam
yang sangat tinggi. Semakin banyak jumlah zat terlarut, maka pelarut semakin
sukar menguap. Dengan kata lain, adanya zat terlarut menyebabkan
penurunan tekanan uap cairan. Karena memiliki konsentrasi zat terlarut sangat
tinggi, maka pada saat kita berenang di sini akan mengapung atau tidak
tenggelam.
3. Laut
Mati
Laut mati ini merupakan salah satu
contoh dari penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah
menguap.nah biasanya kadar garam pada laut mati ini sangat tinggi dibandingkan
dengan laut pada umumnya , nah dengan adanya kadar yang sangat tinggi
menyebabkan air itu tidak mudah menguap . biasanya laut mati ini berada pada
daerah gurun yang cuacanya sangat panas .
Adik adik mesi tau Pada saat
berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat
terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai
sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan
laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa
kolam apung.
B. Contoh Penerapan Kenaikkan Titik Didih
dalam Kehidupan Sehari-hari
1.
Air mendidih
Pastinya adik adik
pernah masak air didapur kan , kadang untuk masak , untuk buat teh hangat ,
kopi , atau pun susu hangat. Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat
zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan
udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian
zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil
penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih
pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel – partikel zat terlarut
dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel – partikel
pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel – partikel pelarut membutuhkan
energi yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih
pelarut murni di sebut kenaikan titik didih. Contohnya air mendidih pada
100 oC.
2.
Destilasi
distilasi
(penyulingan) ialah sebuah metode yang dipakai memisahkan bahan kimia menurut
perbedaan kecepatan ataupun kemudahan menguap maupun volatilitas bahan. Pada
proses penyulingan ini, zat bercampur akan didihkan agar menguap dan uap itu
berikutnya akan di didihkan lagi ke bentuk cairan. Sedangkan zat yang mempunyai
titik didih lebih sedikit juga akan menguap terlebih dahulu.
C. Contoh Penerapan Penurunan Titik
Beku dalam Kehidupan Sehari-hari
1.
Antibeku pada radiator mobil
Di daerah beriklim
dingin seperti jepang , korea , inggris , francis , jerman ,dll . biasanya air
radiator pada mobil etilen glikol. Mengapa harus deitambahkan etilen glikol
pada radiator mobil ? adik adik mesti tau bahwa air radiator sangat mudah
membeku , nah jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat
rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku
air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku.
2.
Antibeku dalam tubuh hewan
Hewan-hewan yang tinggal di daerah
beriklim dingin, seperti beruang kutub, memanfaatkan prinsip sifat koligatif
larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut
mengandung zat-zat antibeku yang mempu menurunkan titik beku air hingga 0,8oC.
Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai
1,9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal
es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat
antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung
gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah
sedangkan nematoda mengandung gliserol dan trihalose.
3.
Mencairkan salju di jalan raya
Di negara-negara
yang mengalami musim salju, mobil akan mengalami kesulitan saat melintasi jalan
raya karena jalan raya tertutup salju yang cukup tebal. Salju ini bisa menyebabkan
kendaraan tergelincir atau selip karena licin sehingga perlu dibersihkan. Untuk
membersihkan salju di jalan raya biasanya ditaburi dengan campuran garam NaCl
dan CaCl2. Penaburan garam ini akan menurunkan titik beku
salju tersebut, sehingga salju kembali menjadi air. Semakin tinggi konsentrasi
garam, maka makin menurun titik bekunya, sehingga salju akan makin banyak yang
mencair.
4.
Membuat campuran pendingin pada es putar
Mungkin kamu tidak
asing dengan yang namanya es putar. Untuk membuat es putar diperlukan yang
namanya cairan pendingin. Cairan pendingin merupakan larutan berair yang
memiliki titik beku jauh di bawah
0°C. Secara sederhana, cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis
garam ke kepingan es batu. Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat
dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana
berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu
campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam
bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian
dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga
campuran membeku.
D. Contoh Penerapan Tekanan Osmosis
dalam Kehidupan Sehari-hari
1.
Mesin cuci darah
biasanya para
penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan
metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea
melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang.
Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan
tetap berada di dalam darah
2.
Infus
Infus adalah pemasukan
suatu cairan atau obat ke dalam tubuh melalui rute intravena dengan laju konstan selama periode waktu
tertentu. Infus dilakukan untuk seorang pasien yang membutuhkan obat
sangat cepat atau membutuhkan pemberian obat secara pelan tetapi terus
menerus. Pemberian obat atau cairan ke dalam tubuh melalui mulut akan
memasuki proses pencernaan terlebih dahulu sehingga tidak dengan cepat diserap
oleh tubuh. Saat proses pencernaan juga dimungkinkan ada enzim
pencernaanyang akan mengubah atau memecah
obat yang diminum sehingga akan kurang efektif dan lebih baik jika langsung
masuk ke dalam aliran darah melalui infus. Infus dilakukan dengan cara
memasukkan sebuah jaru kecil ke alirah pembuluh darah. Biasanya jarum di tanam
di dekat siku-siku, pergelangan tangan, atau di bagian punggung tangan pasien. Selain pada bagian tangan, infus juga dapat dipasang
pada bagian kaki. Kecepatan pasien menyerap cairan infus tergantung dari keadaan
tubuh pasien dan penyakit yang diderita. Jumlah tetesan cairan infus
setiap menitnya akan dipantau oleh seorang perawat
3.
Membasmi lintah
Garam dapur dapat
membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada
permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah
akan kekurangan air dalam tubuhnya.
4.
Desalinasi air laut melalui osmosis bali
Osmosis balik adalah perembesan
pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan
yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan
yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis balik digunakan untuk
membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut
yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari
air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi
tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara
spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin.
Penggunaan lain dari osmosis balik
yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke
lingkungan bebas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sifat koligatif
larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi
partikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan
uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Masing-masing
dari sifat ini memiliki perananan penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama
penurunan titik beku dan tekanan osmosis. Beberapa penerapan penurunan titik
beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan
osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan dan ilmu biologi. Yang semua
itu benar-benar tidak terlepas dari kehidupan manusia.
B. Saran
Sebagai generasi
muda yang cinta tanah air dan menghargai jasa para pahlawannya, sudah
sepatutnya kita benar-benar mempelajari ilmu pengetahuan, memahami peranannya
dalam kehidupan dan mengambil manfaatnya. Sebab masa depan bangsa terletak di
tangan kita semua, para generasi penerus bangsa.
DAFTAR
PUSTAKA
http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2010/08/13/penggunaan-sifat-koligatif-larutan/
Justiana, Sandri dan
Muchtaridi.2009.Chemistry for Senior High School Year XII.Jakarta:Yudistira.
Purba, Michael.2007. Kimia untuk
SMA kelas XII Semester 1. Jakarta:Erlangga.
Komentar
Posting Komentar