Makalah Interaksi Sosial
MAKALAH INTERAKSI SOSIAL
MAKALAH
SOSIOLOGI
Tentang
B.
INTERAKSI SOSIAL

Disusun
Oleh Kelompok 2:
ARVI
CANDRA
ANISA
EKA PUTRI
MIKEL
KANDELA
TEGUH
BILKHAIRI
FIFI
SURIYA NINGSIH
MUHAMAD
DAVIL
SALMA
DEVIA SANTIKA
YOLA
NAVITA SARI
Kelas
X IIS3
Guru
Pembimbing:
DEWI
ULFA YANTI, S.Pd
SMAN
3 SOLOK SELATAN
TP.2019/2020
KATA
PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan
makalah ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi kita dalam proses
belajar.
Adapun
penulisan dalam makalah ini, disusun secara sistematis dan berdasarkan
metode-metode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami sehingga
dapat menambah wawasan pemikiran para pembaca.
Dalam
penulisan makalah ini, Kami menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat Kami harapkan dari para pembaca
agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Lubuk Gadang, 01 September 2019
Penulis
Kelompok 2
DAFTAR
ISI
COVER
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian interaksi
sosial
B.
Ciri-ciri
interaksi sosial
C.
Jenis interaksi
sosial
D.
Faktor yang mempengaruhi
interaksi sosial
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
A.
Latar Belakang
Interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi ada aksi ada
reaksi, pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan individu, individu
dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Contohnya guru/dosen mengajar
merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok.
Interaksi
sosial memerlukan syarat-syarat yaitu kontaks sosial dan komunikasi sosial.
Kontaks sosial dapat berupa kontaks primer dan kontaks sekunder, sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Faktor
yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati, dan empati imitasi atau interaksi sosial yang didasari
oleh Faktor meniru orang lain, setiap masyarakat, manusia selama hidup pasti
mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak
menarik atau kurang mencolok, perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas.
Perubahan
tersebut akan terlihat dalam susunan kehidupan masyarakat pada suatu waktu atau
sekarang dibandingkan kehidupan masyarakat pada masa lampau. Hal tersebut
diiringi dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern.
perubahan-perubahan
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola prilaku,
organisasi, susunan kelembagaan, masyarakat kekuasaan dan wewenang interaksi
sosial dan sebagainya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka rumusan masalah didalam penulisan makalah ini
antara lai adalah:
1.
Pengertian interaksi
sosial
2.
Ciri-ciri
interaksi sosial
3.
Jenis interaksi
sosial
4.
Faktor yang mempengaruhi
interaksi sosial
C.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan
dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar kita semua paham dan
mengetahui apa dan bagaimana:
1.
Pengertian interaksi
sosial
2.
Ciri-ciri
interaksi sosial
3.
Jenis interaksi
sosial
4.
Faktor yang mempengaruhi
interaksi sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Interaksi Sosial
Interaksi sosial
merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan
norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat
Definisi interaksi sosial menurut para
ahli, yaitu sebagai berikut :
1.
Maryati da suryawati (2003), interaksi
sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons
antar individu dan kelompok.
2.
Murdiyatmoko dan Handayani (2004),
interaksi sosial adalah hubungan antara manusia yang menghasilkan suatu proses
pengaruh-mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya
memungkinkan pembentukan struktur sosial.
3.
Young dan Raymond W. Mack, interaksi
sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut
hubungan-hubungan antar individu dengan kelompok maupun antar kelompok dengan
kelompok.
4.
Dari pengertian ketiga pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesame
manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan maupun
antar individu dengan kelompok.
B. Ciri-ciri Interaksi Sosial
1.
Terdapat pelaku sosial yang
lebih dari 1 orang. Proses social interactionshanya dapat
terjadi ketika terdapat lebih dari satu orang.
2.
Terjadi proses komunikasi antar
pelaku sosial dengan memakai simbol-simbol. Komunikasi antar pelaku
interaksi dapat dilakukan dengan cara lisan, isyarat, dan gestur tubuh.
3.
Terdapat dimensi waktu (masa
lampau, kini, masa depan) yang bisa menentukan sifat aksi yang sedang
berlangsung. Dengan kata lain proses social interactions pernah terjadi di
masa lalu, masa kini, dan juga pada masa yang akan datang.
4.
Interaksi dilakukan karena ada tujuan-tujuan
tertentu yang ingin dicapai.
C. Jenis Interaksi Sosial
Interaksi sosial memiliki beberapa jenis, yaitu:
·
Interaksi Sosial Individu dengan Individu
Sesuai
dengan namanya, Salah satu dari jenis – jenis interaksi sosial ini terjadi
antara dua individu dan biasanya bersifat langsung. Interaksi sosial
antar-individu terjadi ketika masing-masing individu bertemu dan melakukan
interaksi sosial satu sama lain. Interaksi sosial antar-individu bisa terjadi
dari hal yang paling sederhana, seperti misalnya saling menyapa dan melemparkan
senyum ketika berpapasan di jalan. (Baca juga: Komunikasi
Islam)
·
Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok
Jenis
Interaksi sosial lainnya individu dengan kelompok terjadi ketika seseorang
harus berinteraksi dengan sekelompok orang, yang jumlahnya lebih dari tiga.
Hal ini bisa
terjadi ketika seseorang tersebut merupakan bagian dari suatu kelompok dan ia
berinteraksi dengan anggota-anggota lain dalam kelompok tersebut. Atau bisa
juga terjadi ketika ia berhadapan dengan banyak orang, misalnya seorang
pembicara yang menyampaikan pidato di podium kepada masyarakat luas.
·
Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok
Interaksi
ini terjadi ketika terdapat dua kelompok yang berbeda, kemudian bertemu dan
melakukan interaksi. Pada interaksi ini, masing-masing anggota bukan lagi
berinteraksi secara individu namun sudah menyangkut kelompok. Tentunya
interaksi sosial yang menyangkut antar-kelompok harus dilakukan dengan lebih berhati-hati,
karena jika tidak tepat cara melakukannya akan menyebabkan konflik atau bahkan
permusuhan. (Baca juga: Manajemen
Komunikasi)
D. Faktor yang mempengaruhi interaksi
sosial
Supaya lebih jelas mengena faktor- faktor yang
mempengaruhi interkasi sosila, berikut ini merupakan uraiannya.
1.
Imitasi
Faktor yang
mempengaruhi interaksi sosial yang pertama adalah imitasi. Dalam kehidupan
sehari- hari, kita mengenal imitasi sebagai sebuah tiruan atau peniruan.
Istilah imitasi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu imitation. Imitasi
merupakan salah satu proses yang penting dalam interaksi sosial. Imitasi
merupakan suatu kegiatan dalam meniru seseorang yang disukai atau mejadi
idolanya baik tampilan fisik maupun tingkah lakunya. Proses imitasi ini
seseorang bisa meniru dari cara berpakaian, gaya rambut, cara berbicara, cara
bertingkah laku dan lainnya yang menarik perhatian. Dalam kenyataannya imitasi
ini memiliki pengaruh yang baik, namun bisa juga memberikan pengaruh yang
buruk. Imitasi bisa memberikan dampak yang baik apabila bisa mempertahankan
kebudayaan, tradisi dan juga norma- nomra yang baik di masyarakat. Namun
imitasi bisa dikatakan berdampak buruk apabila bisa membawa seseorang melakukan
hal hal yang melanggar norma, baik norma sosial maupun norma agama.
2.
Sugesti
Faktor
selanjutnya adalah sugesti. Sugesti yang kita kenal sebagai tindakan
mempengaruhi orang lain. Sugesti merupakan pandangan atau sikap seseorang yang
kemudian diterima dan juga diikuti oleh orang lain. Sugesti ini biasanya dibawa
oleh pihak- pihak yang memiliki pengaruh terhadap orang lain, yang berwibawa
dan dihormati, misalnya dokter maupun pejabat. Berlangsungnya sugesti ini hanya
pada waktu tertentu saja. Sugesti ini biasanya berlangsung ketika pihak
penerima sugesti mengalami kekalutan atau pikirannya sedang tidak stabil sehingga
daya pikirannya terhambat oleh emosi. Berlangsungnya sugesti juga dipengaruhi
oleh berbagai faktor, antara lain sebagai berikut:
·
Keadaan pikiran yang sedang terpecah belah. Hal ini
akan membuat orang mudah bingung atau bimbang sehingga mudah terkena sugesti.
·
Kemampuan berpikir seseorang yang terhambat dalam
proses sugesti sehingga orang ini cenderung mudah menerima pengaruh dari orang
lain tanpa berfikir panjang terlebih dahulu.
·
Faktor mayoritas. Proses sugesti akan lebih mudah
apabila pendapat tersebut telah diterima oleh sebagian besar anggota
masyarakat.
·
Faktor Otoritas. Proses sugesti akan lebih mudah
terjadi apabila pihak pemberi sugesti memiliki keahlian atau otoritas di
bidangnya.
Nah itulah
beberapa faktor yang mempengaruhi sugesti. Dari beberapa faktor tersebut bisa
disimpulkan bahwa sugesti akan lebih mudah terjadi pada pikiran yang tidak
jernih.
3.
Simpati
Faktor
selanjutnya yang mempengaruhi interkasi sosial adalah simpati. Simpati
merupakan sikap tertarik pada pihak lain. Proses simpati ini dapat berkembang
apabila ada sikap saling pengertian diantara pihak- pihak yang bersangkutan.
Simpati ini disampaikan pada saat- saat tertentu, bisa ketika suasana gembira
bisa juga ketika suasana sedih. Sebagai contoh ketika seseorang sedang terkena
musibah maka perasaan simpati bisa berubah menjadi rasa sayang. Simpati ini
juga bisa menimbulkan ketertarikan kepada pihak lain yang nantinya bisa
menimbulkan ikatan yang lebih kuat dan hubungan baru yang lebih kuat juga.
4.
Identifikasi
Faktor yang
mempengaruhi interaksi sosial yang selanjutnya adalah identifikasi.
Identifikasi adalah proses meniru pihak lain, seperti imitasi. Perbedaan
identifikasi dengan imitasi adalah bahwa identifikasi ini lebih mendalam
daripada imitasi. Identifikasi adalah peniruan hingga pada tingkah laku dan
juga cara berfikir seseorang agar sama persis dengan idolanya. Dalam proses
identifikasi ini maka turut membentuk kepribadian seseorang. Identifikasi bisa
terjadi karena disengaja maupun tanpa sengaja. Seseorang seolah- olah menjadi
pihak lain atau sama identik dengan idolanya. Meskipun terkesan meniru dan
tidak memiliki cara berfikir sendiri, namun proses identifikasi ini pada
akhirnya bisa membantu membentuk kepribadian seseorang, tentunya berlangsung
tidak cepat dan melalui beberapa tahapan terlebih dahulu.
5.
Empati
Faktor
selanjutnya yang mempengaruhi interaksi sosial adalah empati. Empati merupakan
faktor yang begitu mendalam. Empati adalah perasaan yang menempatkan diri kita
seolah- olah berada di posisi seseorang atau kelompok tertentu yang sedang
mengalami suatu perasaan tertentu. Pengertian dari empati merupakan keadaan
mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya dalam
suatu keadaan perasaan ataupun pikiran yang sama persis dengan orang atau
kelompok lain. Perasaan yang dirasakan dalam sikap empati ini begitu mendalam.
Sebagai contoh adalah ketika kita mendapati korban kecelakaan ataupun
kebakaran, maka orang- orang yang menjadi korban pasti akan merasakan kesedihan
yang begitu dalam. Nah, perasaan empati disini adalah kita ikut merasakan
keadaan tersebut dengan seolah- olah kita menempatkan diri menjadi para korban
tersebut. Dengan demikian kita akan memiliki sudut pandang yang sama dan
perasaan yang sama seperti para korban. Hal ini yang akan membawa kita ke dalam
perasaan yang mendalam dan kita akan lebih memahami perasaan dari pihak- pihak
yang memiliki masalah. Empati biasanya berlaku pada hal- hal yang bersifat
kesedihan.
6.
Motivasi
Motivasi
merupakan faktor selanjutnya yang mempengaruhi interaksi sosial. Motivasi
sering juga sebut sebagai semangat atau dorongan. Ya memang benar. Motivasi
merupakan dorongan atau semangat yang diberikan kepada individu ke individu
atau kelompok ke kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Tujuan
motivasi adalah agar supaya orang yang diberikan motivasi menurut pada orang
yang memberikan motivasi untuk melakukan apa yang dimotivasikan. Sebagai contoh
adalah seorang ayah yang memberikan motivasi kepada anaknya supaya rajin
belajar agar nantinya menjadi juara kelas. Nah hal ini merupakan contoh motivasi
antara individu dengan individu. Selain itu motivasi juga bisa diberikan kepada
individu pada kelompok, kelompok pada individu atau kelompok pada kelompok.
Motivasi ini biasanya bersifat positif atau berlaku pada hal- hal yang baik.
7.
Sikap kepada orang lain
Faktor
tambahan yang mempengaruhi interaksi sosial adalah sikap kepada orang lain.
Sikap positif kepada orang lain akan sangat berpengaruh terhadap sikap orang
lain kepada kita. Jdi apabila kita bersikap baik, maka respon yang akan kita
dapatkan juga baik. Sebaliknya apabila kita bersikap buruk maka sikap orang
kepada kita juga buruk. Semua ini merupakan kekuatan timbal balik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikianlah
makalah yang sangat sederhana ini dibuat, semoga memberikan manfaat dan
menambah wawasan bagi pembaca semua.
B. Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar