Makalah PAI tentang Menuntut Ilmu
MAKALAH
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
Tentang
MENUNTUT
ILMU
Disusun
Oleh Kelompok :
MIKEL
KANDELA
MUHAMMAD
ZIKRI
PUJA
DESNITA PUTRI
MILA
SARITA NENGSIH
NURDIAN
SAFITRI
Kelas
X IIS3
Guru
Pembimbing:
NURMADE
SAHNERI, S.Pd
SMAN
3 SOLOK SELATAN
TP.2019/2020
KATA
PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan
makalah ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi kita dalam proses
belajar.
Adapun
penulisan dalam makalah ini, disusun secara sistematis dan berdasarkan
metode-metode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami sehingga
dapat menambah wawasan pemikiran para pembaca.
Dalam
penulisan makalah ini, Kami menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat Kami harapkan dari para pembaca
agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Lubuk Gadang, 30 Agustus 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
COVER
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ilmu
B. Pengertian
Menuntut Ilmu
C. Ayat Al –
Qur’an Tentang Menuntut Ilmu
D. Anjuran
menuntut ilmu
E. Manfaat
menuntut ilmu
F. Keutamaan
Menuntut Ilmu
G. Kandungan
Hadis Tentang Menuntut Ilmu Dalam Kehidupan Sehari-Hari
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karena ilmu merupakan jalan menuju
surga, maka ilmu mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam Islam. Karena itu
orang-orang yang berilmu menempati kedudukan yang tinggi disisi Allah swt,
bahkan mendekati kedudukan para Nabi. Semua muslim diwajibkan menuntut ilmu
agar aqidahnya tidak tersesat, ibadahnya benar, dan perilakunya sesuai
syari’at.
Menuntut ilmu adalah salah satu
kewajiban bagi setiap orang Islam selama hayat masih dikandung badan. Untuk
menunjukkan kesungguhan dalam memanfaatkan waktu untuk menuntut ilmu. Sikap
disiplin mutlak diperlukan dalam meraih cita-cita.
Dalam kehidupan seororang muslim,
waktu merupakan karunia yang tidak bisa terbelih dibandingkan harta dan yang
lainnya. Mengoptimalkan waktu untuk ketaatan kepada Allah swt, merupakan modal
kemanfa’atan kehidupan dunia dan akhirat sehingga mewujudkan keselamatan bagi
dirinya. Menyia-nyiakan waktu dengan membiarkannya berlalau tanpa makna,
berarti kesengsaraan dan kebinasaan bagi dirinya. Kita harus berusaha untuk
memenafaatkan waktu sebaik-baiknya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana kandungan hadist tentang menuntut ilmu?
2.
Bagaimana kandungan hadist tentang menghargai waktu?
3.
Bagaimana penerapan kandungan hadist tentang menuntut
ilmu dan menghargai waktu dalam kehidupan sehari-hari?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui kandungan hadist tentang menuntut
ilmu
2.
Untuk mengetahui kandungan hadist tentang menghargai
waktu
3.
Untuk mengetahui penerapan kandungan hadist tentang
menuntut ilmu dan menghargai waktu dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu
“Secara bahasa pengertian ilmu
adalah lawan kata bodoh/Jahil, sedang secara istilah berarti sesuatu yang
dengannya akan tersingkaplah segala hakikat yang secara sempurna. Secara
istilah Syar’i pengertian ilmu yaitu, ilmu yang sesuai dengan amal, baik amalan
hati, lisan maupun anggota badan dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw.”
Ibnu Munir berkata : “Ilmu adalah
syarat benarnya perkataan dan perbuatan, keduanya tidak akan bernilai kecuali
dengan ilmu, maka ilmu harus ada sebelum perkataan dan perbuatan, karena ilmu
merupakan pembenar niat, sedangkan amal tidak akan di terima kecuali dengan
niat yang benar.”
Dalam pengertian lain “Ilmu itu
modal, tak punya ilmu keuntungan apa yang bisa didapat, ilmu adalah kunci untuk
membuka pintu kebaikan kesuksesan, kunci untuk menjawab pertanyaan dan masalah
di dunia . . .”
Berdasarkan beberapa definisi
tentang pengertian ilmu di atas dapat disimpulkan bahwa, ilmu merupakan sesuatu
yang penting bagi kehidupan manusia karena dengan ilmu semua keperluan dan
kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah baik secara
lisan (perkataan), maupun berupa perbuatan (anggota badan), tanpa ilmu
kesuksesan tak pernah ketemu karena ilmu merupakan bagian terpenting dalam
kehidupan seperti kebutuhan manusia akan oksigen untuk bernapas.
B. Pengertian Menuntut Ilmu
“Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan perilaku kearah yang
lebih baik,karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan
meninggalkan kebodohan.”
Menuntut ilmu merupakan ibadah
sebagaiman sabda Nabi Muhammad Saw.
Artinya :
“Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang
islam laki-laki dan perempuan”
Mu’adz bin Jabbal berkata :
“Tuntutlah ilmu, karena mempelajari ilmu karena mengharapkan wajah Allah itu
mencerminkan rasa Khasyyah, mencarinya adalah ibadah, mengkajinya adalah
tasbih, menuntutnya adalah Jihad, mengajarnya untuk keluarga adalah Taqarrub.”
Dengan demikian perintah menuntut
ilmu tidak di bedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal yang paling di
harapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya perubahan pada diri individu ke arah
yang lebih baik yaitu perubahan tingkah laku, sikap dan perubahan aspek lain
yang ada pada setiap individu.
C.
Ayat Al –
Qur’an Tentang Menuntut Ilmu
a.
Qs Al – Alaq
Artinya :
“1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4.
yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. 5. Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.” (Qs al-‘Alaq: 1-5)
b.
Kandungan surah al – alaq
Surah al – alaq diawali dengan kata iqra’ yang artinya
“bacalah”. Allah SWT memeritahkan hamba-NYA untuk membaca. Semua itu berkat
kekuasaan dan kehendak Allah SWT yang telah menciptakannya. Kalimat “bacalah”
pertama kali ditujukan kepada nabi Muhammad SAW meskipun beliau tidak
bisa membaca dan menulis kitab yang oleh diturunkan Allah SWT lewat
malaikat Jibril, akhirnya beliau dapat membaca. Membaca di sini artinya
mengamati, mempelajari, da merenungkan alam yang merupakan bukti kekuasaan
Allah SWT. Kemampuan kemampuan tersebut menumbuhkan ilmu – ilmu seperti
astronomi, geografi, biologi, dll.
Dalam surah al – alaq, kata iqra’ diulang dua kali.
Maksudnya membacaitu tidak cukup satu kali saja tetapi harus di ulang – ulang.
Sebab membaca tidak akan meresap dalam jiwa kecuali setelah di ulang – ulang
dan dibiasakan. Surah ini juga menunjukkan tentang betapa pentingnya membaca,
menulis, dan ilmu pengetahuan bagi manusia dalam kehidupan sehari – hari.
c.
contoh penerapan surah surah al – alaq
dalam kehidupan sehari – hari
1.
Pandai untuk memanfaatkan waktu.
2.
tidak bermalas – malasan / membuang waktu untuk hal –
hal yang tidak penting.
3.
Memiliki semangat keilmuan yaitu bersemangat dalam
menuntut ilmu.
4.
Rela mengeluarkan biaya dalam mencapai suatu ilmu.
5.
Lebih mengutamakan penguasaan ilmu daripada harta
kekayaan semata.
6.
Menanamkan keimanan yang kuat kepada Allah SWT.
7.
Selalu beramal shaleh dan berbuat baik terhadap orang
lain.
8.
Tidak malu bertanya kepada orang yang lebih tau.
9.
Rajin mengunjungi perpustakaan.
10.
Rajin mendatangi masjid, majelis ilmu, dan tempat
mencari ilmu lainnya.
D. Anjuran Menuntut Ilmu
Dari Mu’awiyah Bin Abu Sufyan, dia
berkata : Rasulullah SAW berkata, “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan
pada dirinya niscaya Allah pahamkan dia dalam agamanya.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Hadits Riwayat Ibnu Abdil Bar
Artinya :Dari Anas ra. bahwasanya
Nabi saw. bersabda : “Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina, karena
sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim. Sesungguhnya para
malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena senang
(rela) dengan yang ia tuntut.” (H.R. Ibnu Abdil Bar)
Hadits di atas menunjukkan bahwa
menuntut ilmu itu wajib bagi siapa saja sekalipun di tempat yang jauh, dan
malaikat turut senang dan hormat kepada mereka.
Islam sangat memperhatikan dan ilmu
pengetahuan karena dengan ilmu pengetahuan manusia bisa berkarya, berprestasi
dan mampu tampil sebagai kholifah yaitu memakmurkan bumi. Dengan ilmu,
manusia mampu beribadah dengan sempurna. Contoh orang Islam diwajibkan shalat,
maka ia harus mengetahui ilmu-ilmu yang berhubungan dengan shalat, begitu juga
dengan puasa, zakat dan haji, sehingga apa yang dilakukannya mempunyai dasar.
Ilmu itu dibutuhkan dalam segala hal.
Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata:
Rasulullah SAW bersabda, “barang siapa yang menempuh jalan dalam rangka mencari
ilmu, maka Allah akan memudhka baginya jalan menuju surga.”(HR. Muslim)
Abu Darda tinggal di Damaskus, lalu
datang kepadanya seorang lelaki dari Madinah. Abu Darda berkata kepadanya,
“apakah gerangan yang menyebabkan engkau datang kemari?” lelaki itu menjawab,”
tiadalah aku datang kemari melainkan karena suatu hadis yang pernah kudengar
darimu.“selanjutnya Abu darda menceritakan hadis ini. Para malaikat yang
dimaksud di dalam hadis ini adalah yang telah disebutkan dalam hadis
sebelumnya. Mereka berhenti dan mengelilingi orang-orang yang sedang menuntut
ilmu untuk memperoleh bagian dari rahmat Allah yang diturunkan kepada mereka
dan cahayanya.
Demikian itu mereka lakukan mereka
rida terhadap perbuatan orang-orang yang sedang menuntut ilmu dan sebagi
penghormatan buatannya. Yang dimaksud dengan penuntut ilmu ialah penuntut ilmu
yang mengamalkan ilmunya. Makhluk yang dilangit, maksudnya ialah para malaikat
yang ada dilangit, mereka membaca tasbih seraya memuji Rabb mereka dan
memintakan ampunan buat orang-orang yang dibumi. Makhluk yang dibumi, maksudnya
manusia, jin dan hewan. Al-Hiitaan, ikan-ikan; permohonan ampun oleh semua
makhluk yang telah disebutkan buat orang yang alim, maksudnya mereka mendoakannya.
Demikian itu karena orang yang alim dengan bimbingan dengan petunjuknya kepada
manusia menyebabkan ia disukai Allah SWT.
Apabila Allah menyukainya, maka
turut mencintainya pula semua malaikat dan makhluknya dan apabila mereka
mencintainya maka mereka pasti mendoakannya. Hal ini ingsaAllah akan kami
sebutkan dalam bab akhlak.
Dari Abu Hurairah, dia berkata,
Rasulullah SAW bersabda, “jika seorang anak adam meninggal dunia, maka amal
perbuatannya terputus kecuali tiga hal; sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat,
atau anak shalih yang mendo’akannya.” (HR. Muslim, Ibnu Majahdan dari Ibnu
khuzaimah dari sanad yang lain)
Anjuran untuk mempersiapkan bekal
sebelum mati dengan amal-amal shalih. Amal-amal shalih yang manfaatnya tetap
berlanjut setelah orangnya meninggal dunia, maka pahalanya tetap mengalir
kepadanya. Anjuran agar melaksanakan amal kebaikan dengan cara wakaf, seperti
membangun masjid, madrasah, membuat sumur, Hatau menanam pohon. Semuanya itu
merupakan sedekah jariyah. Disunahkan mengajarkan ilmu dan menyusun kitab-kitab
yang bermanfaat. Itulah diantara ilmu nafi’ (yang bermanfaat) yang pahalanya
tetap berlangsung sepanjang zaman. Anjuran untuk mendidik anak dan mengajari
mereka perkara yang fardhu dan sunnah, serta adab sopan santun agar mereka menjadi
orang-orang shalih.
E. Manfaat Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu diperintahkan dalam
Islam. Hal ini membawa manfaat bagi orang yang menuntutnya. Adapun manfaat
menuntut ilmu antara lain sebagai berikut:
1.
Orang yang mencari ilmu mendapatkan pahala seperti orang
yang berjihad dijalan Allah hal ini berdasarkan hadis rasulullah:
2.
Orang yang menuntut ilmu akan mendapat kebaikan yang
berlipat ganda. Orang yang menuntut ilmu diumpamakan lebih baik derajatnya dari
pada orang yang melakukan sholat seratus rakaat.
F.
Keutamaan
Menuntut Ilmu
1.
Ilmu didahulukan sebelum amal
2.
Ditunjukkan dan dimudahkan untuk meniti jalan mehuju
surga
3.
Merupakan tanda bahwa seseorang dikehendaki atasnya
kebaikan oleh Allah
4.
Malaikat membentangkan sayap-sayapnya karena ridho
kepada penuntut ilmu
5.
Dimintakan ampunan oleh seluruh penduduk langit dan
bumi, bhakan ikan-ikan dilautan
6.
Ulama’ (orang-orang yang ber ilmu) adalah pewari para
nabi
7.
Para nabi hanya mewariskan ilmu tiada yang lain
8.
Barang siapa yang mengambil ilmu berarti ia telah
mengambil bagian yang banyak.
G. Penerapan Kandungan Hadis Tentang Menuntut Ilmu Dalam
Kehidupan Sehari-Hari
Penerapan kandungan hadis menuntut ilmu dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain:
1.
Memanfaatkan masa muda untuk menuntut ilmu
sebanyak-banyaknya, baik secara formal maupun non formal;
2.
Menampakkan kesungguhan dalam belajar, baik ketika
berada di dalam maupun di luar sekolah
3.
Lebih mengutamakan penguasaan ilmu daripada memikirkan
harta
4.
Rela mengeluarkan biaya demi tercapainya suatu ilmu
5.
Rajin menghadiri majelis ilmu
6.
Rajin memanfaatkan waktu-waktu longgarnya untuk
membaca buku-buku ilmu pengetahuan
7.
Menyetujui dan mendukung setiap usaha untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan
8.
Gemar bergaul dengan orang-orang yang lebih pandai dan
saleh serta mengurangi bergaul dengan orang-orang yang tidak berilmu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mununtut ilmu kita dapat
mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, mana yang haram dan mana yang
halal, sehingga menjadi bekal kita di akherat. Dunia bagaikan ladang. Yang
hasilnya akan kita petik di akherat kelak. disunahkan mengajarkan ilmu dan
menyusun kitab-kitab yang bermanfaat. Itulah diantara ilmu nafi’ (yang
bermanfaat) yang pahalanya tetap berlangsung sepanjang zaman. Anjuran untuk
mendidik anak dan mengajari mereka perkara yang fardhu dan sunnah, serta adab
sopan santun agar mereka menjadi orang-orang shalih.
Kita tidak boleh zhalim terhadap
diri sendiri dengan menyia-nyiakan waktu, usia dan kehidupan kita. Jangan
sampai kita salah langkah dalam menghabiskan usia. Jangan sampai kita lebih
suka bersenang-senag dan bermalas-malasan, melalaikan sesuatu yang lebih mulia
dan berharga. Setiap kali usaha bertambah, tanggung jawab setiap kita juga
bertambah. Hubungan dan relasi bertambah, waktu berkurang dan kekuatan melemah.
Waktu yang kita miliki di usia tua menjadi semakin sempit, tubuh melemah dan
kesehatan berkurang. Ketika kita mulai tidak berdaya kesibukan yang dimiliki
semakin bertambah.
Dalam penerapan menuntut ilmu dan
menghargai waktu itu saling berkaitan seharusnya waktu luang digunakan untuk
hal-hal yang bermanfaat seperti setiap waktu luang digunakan untuk mengkaji
pengetahuan, digunakan untuk berdzikir, dan melakukan hal-hal yang bermanfaat
demi kepentingan bersama. Dalam penerapan ilmu bila seseorang mempunyai ilmu
maka harus mengamalkan ilmunya kepada orang yang masih kurang pengathuannya
maka bila ilmu semakin sering di manfaatkan akan bertambah pula pengetahuan
yang di peroleh.
B. Saran
Semoga apa yang telah kami sajikan
tadi dapat diambil intisarinya yang kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi
kehidupan kita di masa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Asqolani Ibnu Hajar, 2006, Ringkasan Targhib
wa Tarhib. Jakarta: pustaka Azam
Asy-Syuhud Syaikh Ali bin Nayif. 2009, Shahih Fadhilah
Amal. Solo: PT Aqwam
Fatoni4ever.blogspot.com/2012/02/makalah-kandungan-hadis-tentang.html
http://ahan-kzk.blogspot.com201112materi-pendd-hadits.html
Muhaimin, Qur’an Hadist untuk Kls IX MTs, Bandung:
Grafindo media pratama, 2008. Hal:66
Shihab M. Quraish. 2007, Secercah Cahaya Ilahi HIdup
bersama Al-Qur’an. Bandung : PT Mizan Putaka.
Wadud Abdul.,dkk. 2000. Qur’an Hadits Madrasah
Tsanawiyah Kelas 3. Semarang:PT.Karya Toha Putra. h. 27
Komentar
Posting Komentar